Rabu, 12 Agustus 2020

Untuk Pecinta Bule, Lakukan Hal berikut ini Agar di Lirik Mas Bule Mu






Tuhan telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna serta lengkap dengan keunikannya. Setiap daerah dan tempat tanah kelahiran itu, ada sesuatu dari fisik kita yang tidak dimiliki oleh orang-orang dari daerah lain. Seperti orang timur dengan kulit esotis mata yang indah dan juga fisik yang mungil. Orang arab dengan wajah rupawan, pesona mata besar dengan hidung mancung dan postur tubuh yang tinggi. Warga Afrika dan beberapa suku amerka asli dengan warna kulit yang khas dan esotis, tubuh kekar dan kuat dan warna suara yang indah, gigi yang putih dan senyum yang menawan begitu juga suku Tionghoa atau sekitarnya yang membuat kalian selalu gemas melihat simata sipit berkulit putih berjalan di depan kalian. Apalagi lagi kepoin drama mereka, pasti jejeritan kalau yang main idola yang disayang. 

Begitulah Tuhan dengan sentuhan ajaib dan sense karyanya yang amat kreatif, sehingga aku, kamu dan kita semua memiliki rupa dan karakter berbeda.

Tapi berhubung aku membahas pesona bule di mata warga plus 62, disini aku ingin melengkapi tulisanku, di link https://ceritacupu12.blogspot.com/ agar beberapa dari para readersku yang cantik-cantik ini yang ingin memiliki pasangan beda negara bisa terwujud.

Agar tulisan blog aku tuh bermanfaat gitu, itu tujuannya kaka hehehe... Eiitsss... bagi yang tidak berminat jangan berkecil hati, ini hanya tulisan suportif saja. Bukan berarti disini penulis sangat menganjurkan untuk mendapat cowok bule, sekali lagi TIDAK...

Lansung saja, untuk pecinta pasangan luar negri, ini khusus buat kalian, buka mata dan baca dengan baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa amunisi agar kamu menemukan mas bule impian. 

1.Pertama dan utama sekali adalah siapkan mentalmu terlebih dahulu.
Apakah benar kamu membutuhkan kekasih hati seorang bule atau hanya sekedar ingin agar panjat sosial. Dua hal ini sangat berbeda jelas, pasalnya kita akan menautkan dua hati yang berbeda, jika main-main nantinya akan memiliki bule yang juga hanya main-main pula. Dimainkan cowok lokal aja udah bikin kita sedih ya, apalagi bang Bul... hmmm sedihkan pas lagi sayang-sayangnya kita malah di tinggal pergi dan dia kembali kenegara asal. 
     
 
Selain itu, kamu juga harus memikirkan resiko lainnya, seperti bahasa apa yang akan kamu pakai, lalu bule manakah yang kamu ingini. Secara kaka... bule ada banyak, bukan orang Amerika aja ya. Ada orang Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis, Argentina, Mexico, Arap, Korea Utara sekalian. Soalnya Korea selatankan kita manggilnya Oppa oppa hahaha... 
 
Nah, tentukan target dirimu agar nanti tidak terkendala dalam masalah bahasa. 

 
2. Perdalam wawasan dan luaskan pergaulan.
 
Disini kalau kamu hanya duduk di rumah nonton drama korea mulu atau cuma nonton tv kabel aja tanpa mau repot untuk nongki alias nonkrong, ya terima aja apa yang di kenalkan orang tuamu. Jangan sok-sok an ngeyel minta pasangan luar negri. Kecuali kalau kamu punya kerabat yang mempermudah akses tersebut. 
 
Bergaulah dengan teman-teman yang memiliki kenalan bule. Boleh juga kerja di perusahaan yang membuatmu sering bertemu dengan orang mancanegara. Atau persiapkan diri untuk sekolah atau bekerja di kampung halaman para bule, naaahhhh sapa tau jodohnya disana eheek.
 
Pada dasarnya, inti dari sebuah hubungan adalah komunikasi. Selain bahasa kamu juga mempedrdalam wawasan, mungkin untuk awal perkenalan kamu bisa ajak ngobrol mengenai budaya kita, tempat-tempat yang pernah dia kunjungi lalu rekomendasi tempat wisata versi kamu. So, buat si bule jatuh cinta dengan pesona komunikasimu doeloe. 
 
3. Mandi dong, Rawat badan
 
Beberapa riset dan artikel yang pernah saya baca, salah satu pesona wanita Indonesia adalah karena aroma tubuh kita yang wangi, karena seara kita dari jaman baby di sarankan mandi dua kali seharikan. so, wangilah nih badan dan mereka katanya suka tuh. Apalagi kalau kita para wanita indonesia udah bedakan, wuiiiiihhhhh (Ati-ati jangan nyengir, lipstik nempel di gigi)
 
 
Selain kulit esotis kita yang terawat, mereka juga suka dengan bentuk tubuh cewek Indonesia yang mungil dan agak berisi. So, gendut dikit dapat nilai plus dimata mereka. Ga usah repot-repot diet lagi.

 


 4. Aktif di sosial media

Hari gini, ada begitu banyak cara untuk memperluas pergaulan. Setiap insan manusia yang mayoritas akhil baligh pasti sudah memiliki smartphone, nah dari sana, cobalah download beberapa aplikasi pendukung. Bisa jadi T*nder atau sejenis itu. Hal lainnya adalah dengan aktif bermain di sosial media, seperti Inst*gram atau T*ktok yang lagi hits atau beberapa sosmed lainnya. Gunakan caption bahasa asing biar tuh akang Bule bisa paham. Tapi untuk disosial media, kita harus lebih teliti untuk memfilter teman chat kita ya kaka... secara kan banyak juga kasus kriminal dan juga penipuan terjadi. Dengan modus menggaet para bule hunter mereka manusia luknut memanfaatkan foto cowo-cowo ganteng agar kita tertipu. So sekali lagi kita kudu harus hati-hati dan harus teliti dalam memfilter teman dunia maya tersebut. 

5. Jadilah sosok apa adanya dan jangan berlebihan

 

 
Seperti yang saya utarakan di awal, kita adalah sosok ciptaan Tuhan yang memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda satu sama lain. Saat kamu akhirnya menemukan sosok Bule tersebut cobalah untuk bersikap apa adanya. Jangan berlagak seperti orang lain. Siapatau karkater kamu yang mungkin lucu, cerewet, keibuan, penyayang bocah, dan jago masak menjadi nilai plus di mata mereka, sehingga mereka merasa semakin yakin dan tertantang untuk melanjutkan hubungan denganmu. Be your self girls.

6. Ini sih optional, katanya Bule suka wanita lokal yang kaya. Hmmm... I Really don't know. Tapi manusiawi juga sih, jangankan cowok bule, cowok lokal juga banyak yang matre juga. So, dari pada menggunakan uang untuk menggaet mereka hanya demi panjat sosial, mending cari mereka yang ternyata menyukaimu dengan tulus. 


nah itulah beberapa tips agar kamu dan si Bule bisa deket Kalo jodoh tetap tergantung restu orang tua dan takdir Tuhan. semoga bermanfaat.  




 
 
 



Selasa, 04 Agustus 2020

Gibah Bucin Bule



(Konten ini tidak menyindir pihak manapun atau menyudutkan maksud hati yang tak kunjung di balas. Hanya saja, jiwa cupu ku ingin sekali bergunjing teman-teman gaulku yang bucin akan bule)



Dulu di saat masih nganggur, aku yang lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris (bengkok) di minta tante untuk menjadi translator. Sebuah kebanggaan kan yaaaaaa, hari gini lulusan baru jarang di kasih kepercayaan jadi translator atau interpeneur loh. Nah jadilah diriku ini semangat. Namun rasa bangga itu lansung luluh lantah dan hancur berkeping-keping saat tau menjadi tukang translate bahasa inggris ke bahasa Indonesia dari teman onlinenya. Ya, si tante dapat kenalan bule yang dia temui dari keaktifannya disalah satu aplikasi sosial media. You know lah F*cebuk.

"Siapa sih teman tante?" tanyaku

Dengan senang hati si tante memperlihatkan poto profilnya. Namanya Peter, sebuah nama yang sangat pasaran. Ibarat di Indonesia sih Seperti Agus atau putra lah. Foto profil itu juga terlihat sangat keren, seorang pria dengan setelah jas yang duduk di kursi kantor yang terkesan mewah. Too perfect lah, begitu lah bahasa kampung sono menjelaskan.

"Foto lainnya ada ga?" 
"Ada!!"

biasanya fotonya kek gini nih, ini contoh aja eaaaaSesuai dugaan, semua foto yang dipajang di galerinya hampir sama, yaitu terlalu keren and too perfect tadi. Membuatku berfikiran negatif. Soalnya, bisa jadi dia mengambil foto dari majalah ternama, dan menjadikannya sebagai foto profil miliknya. Tapi karena tanteku terlihat bahagia, maka akan aku biarkan saja, toh cuma chat biasa. Nanti kalau salah satu mulai bosan, hubungan mereka akan segera berakhir.

Namun semakin aku lihat, keduanya semakin akrab, bahkan si mister itu berani memvideo call tanteku. Alhasil si tante semakin kelabakan dan diriku semakin sibuk untuk mentranslate di balik ponselnya. Di tengah-tengah hubungan yang semakin inten dan absurd itu, Mister ini ngomong, katanya mau ke Indo. Walahhh tante ku semakin kelabakan. Dia deg-degan, (Maklum udah kelamaan jomblo). Aku dan anaknya berpendapat "Ga bakalan datang, yakin deh". Alhasil sampai kalian membaca cerita diriku ini, si Mister Mister ga pernah muncul, bahkan hubungan mereka hilang secara tidak menduga. Tante ku jenuh dan si bule lost contact. Meski sedikit iba, aku menyemangati tante, namanya juga pertemanan di sosmed, tidak semuanya bisa berakhir di dunia nyata. Nanti ada yang lain lagi kok. 

Tanteku memahaminya, kemudian, tidak lama setelah itu, tanteku kembali mempunyai teman bule lainnya, kasusnya sama, cara pedekate sama dan berakhir sama. Untungnya Tanteku cepat belajar dan move on. Jadi tidak ada masalah yang terlalu drama, aku bersyukur akan hal itu.



Tak berbeda jauh dari tanteku, Seorang teman dari kantor terdahulu juga mengalami hal yang sama. Usianya bisa jadi tiga puluh akhir atau empat puluh awal. Dia juga lansung sumringah jika feed In*tagr*m -nya di like oleh BULE. Disini Bule pria umum yaaaaa... Atau dia juga lansung tertawa cekikikan saat mendapat pesan lansung dari abang Mister tersebut. Well, sebenarnya ga masalah sih, cuman kelakuannya itu loh, bisa di kontrol gak, jangan terlalu norak. Aku mikirnya di like manusia umum loh, sumringahnya lost control banget, gimana kalo yang like Justin Bieber, lansung mati di tempat akibat terlalu syok. Owe yang pernah di respon Eaj di twitternya jugaaaaa bahagiaaa. tau eaj ga??? 

*Tau, gitarist day6. Tapi kok bisa?

Makanya, rajin main  T*iter, jangan main kelereng hahaha 
\
Back to Topic: Karena penasarabn, aku dan temanku memintanya untuk melihat seperti apa wajah dan akun sosmed si Mister yang di maksud. Disini dia agak sungkan, mulut cupuku pun beraksi:
"Ga bakal gua mbat, Gua suka daun muda bukan pria Tua!!"

Sewot dikit, akhirnya dia memperlihatkan foto tersebut. Sesuai dugaan kami alias aku dan temanku. Jika si empunya tidak menaroh banyak foto di feednya, lalu foto yang di apload juga terlihat sangat sempurna. Dandanan ala CEO dan hal lainnya yang terlihat Klise. Oke, aku hanya mengangguk paham, selebihnya aku serahkan kepada Yang Bersangkut. Lagian ini bagian dari kesenangannya yang tidak mungkin aku bantahkan, kecuali si YBS (Yang Bersangkutan ini) ada di list kartu keluarga, baru deh aku kasih masukan, "Tuh orang cuma pencitraan, bule bokek itu tauuuuuuu....!!"

Masalah perbucinan dengan pria asing ini tidak berhenti disitu. 

Sejujurnya, aku sangat menghargai sebuah hubungan. Aku tidak pernah mengotak-ngotakkan pasangan baik harus sesama warga lokal, atau lintas negara. Sekali lagi bukan. Aku justru menghargai semua jenis hubungan dan senang juga melihat beberapa warga negara indonesia yang bahagia dengan pasangannya yang orang asing. Bahkan aku salut dengan salah satu kakak tingkat waktu kuliah dulu yang sekarang sudah menikah dengan pria Inggris. Mereka berkenalan di sosial media, komunikasi via online itu lancar, lalu mereka bertemu dan kemudian sama-sama cocok dari segi keyakinan, visi misi masa depan dan lain sebagainya, dan yang terpenting restu orang tua. Alhasil kakak tingkat tersebut sudah menjalani kehidupan selayalknya ibu rumah tangga di luar negri sana.

Begitu juga dengan beberapa vloger tema family yang juga membuatku kadang terhibur disamping mendapat pengetahuan baru, kehidupan sehari-hari sebagai perantau di luar negri. 



Namun anehnya, aku sedikit terganggu dengan impian seorang teman yang juga ingin mengikuti jejak para vloger yang menikah dengan bule tersebut. Bukan mimpinya yang bikin aku risih, karena bermimpi adalah hak bangsa. Sekali lagi bukan, hanya saja Euforianya yang belum ngapa-ngapain ini. Dia hanya bilang :


"Gue pengen cowok Bule karena gue troma dengan cowok Indonesia." 
_"Gue suka cowok bule putih tinggi putih dan hidung mancung." _"Gue pernah pacaran dengan bule, dan gue yang bikin dia Mualaf" (Bagian ini gue dan yang lain ga percaya, kenapa? baca sampe akhir lalu silahkan simpulkan kenapa gue memutuskan utk tdk percaya.

"Trus kenapa kalian ga melanjutkan hubungan kalian?"

"Dia setelah mualaf mau poligamy dan gue ga suka poligami."  (No Coment) 


Okeh, kesan awal gue bisa percaya. Mungkin saja dan bisa jadi. Kita ga tau apa yang ada dipikiran temanku yang satu ini ataupun dengan mister yang dia maksud. Benar atau sekedar karangan itu bukan urusan kami, dan kami pun tidak begitu mengindahkannya lebih lanjut.

Namun ingat point "Gue troma dengan cowok lokal...." Nah kalimat sederhana ini tanpa sengaja aku pegang, aku membutuhkan kepastian dari pernyataan ini. Pemikiran itu lansung muncul tak lama saat dia dengan sengaja merangkul manjah beberapa teman cowok do kantor lama tersebut. Oke, dari gelagatnya dia tidak mengalami troma hebat. Aku bersyukur akan hal itu. 

Lalu tidak lama setelah itu, di samping kantor, dia bertemu dengan seorang barista yang masih muda dan tampan. Tampan khas anak Indonesia yang tumbuh sehat karena ibunya rajin memberi sakatonik ABC... jrengggggg..... Oleh karenanya dia yang pernah bilang "TRAUMA dengan cowok lokal" Jatuh cinta pada pandangan pertama. Saking cintanya, dia rajin membeli minuman disana, boleh jadi hanya sekedar teh hangat atau milk shake, yang penting sudah store wajah ke mas-mas barista tampan mempesona. Okeh, ternyata Traumanya sudah sembuh berkat si cowok tersebut. Baguslah. Dia juga sengaja dandan agar terlihat cantik, Hmmm 100% sembuh dari traumanya. Kabar bagus.

Semua orangpun mendukung hubungannya. Hanya saja dia dengan bimbang menjelaskan 
"Tapi papah aku pasti tidak terima hubungan kami, soalnya dia masih muda. Pasti papah nanya kasih apa buat anak saya?" begitulah katanya. Aku hanya menahan mulut asemku agar tidak berkomentar apa-apa. Lagian kita belum mendengar lansung si pria benar-benar menyukainya atau hanya sekedar memberikan service ramah kepada kastemer setia ini? Hmm... 

Tak lama setelah itu, terdengar kabar si Barista sudah tidak bekerja lagi di kopi shop sebelah kantor lama. Lalu si gadis ini bertindak seolah-olah dia trauma dengan pria lokal. Okay, aku paham trauma yang dimaksud. Aku bahkan sempat berfikir jika dia pernah di tipu atau di aniaya pria lokal hingga trauma, ternyata hanya masalah cinta bertepuk sebelah tangan. Hmmm... semoga dia bisa segera move on. 

Kita kembali kemasalah bule yang pernah ia gembar gembor, dengan semangat empat lima, dia mencoba berkenalan dengan aplikasi sejenis T*nder atau seperti itulah. Kali ini targetnya kembali kepada pria asing. Siapapun itu aku dan yang lain hanya bisa kasih semangat. (Jujur aku ragu dia bisa mendapatkan bule impian jika caranya masih saja sama) Tak selang waktu lama, dia mendapat kenalan. Bule ganteng, aku tidak tau warganegara mana, tapi dia tinggal dan kerja di singapore. Dekatlah. Setelah sering chat, dan berbagi kabar si mister mau bertemu sang pujaan. Si temanku ini mengiyakan. Mereka akan bertemu tapi dengan syarat : HARUS BARENG MAMAHNyA, BERTEMU DAN DUDUK DI MEJA YANG SAMA.


Hmmm... jangankan bule, pria lokal umum manapun juga lansung keder kali jika menggunakan cara taaruf seperti ini. Aku kurang tau bagaiamana cara mereka berkomunikasi, apakah kedua pihak menyetujui atau ini hanya inisiatif temanku saja. Yang pasti orang tua si temanku ikut menemui si bule dan duduk si satu meja. Setelah pertemuan itu, temanku mulai uring-uringan, bule pujaannya mulai jarang ngasih kabar, jarang balas chat dan semakin lama semakin tenggelam di Singapur sana. Semoga mereka sama-sama mendapat yang terbaik.

Setelah aku meninggalkan kantor penuh cerita itu, Aku mendapat kabar jika temanku itu beralih tipe, dia sekarang ingin taaruf dan sudah mengganti aplikasi agar bisa mempercepat proses taaruf tersebut. Lalu dia juga bercita-cita ingin memakai cadar jika sudah menikah. 

Aku doakan yang terbaik untuknya. Siapun pria itu, semoga seiman dan juga tau bagaimana cara memperlakukannya sebagai wanita. Cerita selesai... 



Bagiku yang cupu ini, pria manapun baik dari suku manapun, etnis manapun, kewarganegaraan manapun, asalkan dia baik dan tidak suka melakukan kekerasan terhadap wanita dan anak-anak, maka dia adalah pria yang layak di perjuangkan. 

Temanku mungkin bucin dengan bule, aku tidak tau obsesi mana yang membuatnya sebuta itu. Entah fisik atau uang atau segi pemikiran. Tapi yang terpenting dari semua itu adalah komunikasi. Perbedaan bisa di tepiskan jika kita dan dia tau bagaimana berkomunikasi dalam situasi apapun. Bahkan orang bisu bisa kita pahami jika kita memahami bahasa isyarat yang mereka ungkapkan. Selain itu, fisi dan misi di masa depan. Lalu keberanian kita dalam meleburkan dua budaya ini. Terlebih antara si Barat dan si Timur yang sangat bersebrangan, diantara dua orang ini siapakah yang akan mengalah dan mengikuti budayanya, si Baratkah yang mau menjadi bagian dari budaya Timur, atau si Timurkah yang lebih berani untuk mengikuti gaya hidup si Barat dan menanggung segala resikonya. 

Dari kasus temanku, dia MUNGKIN terlalu memaksakan Mister tersebut untuk mengikuti budayanya. Hmm Kita sebagai warga timur tentu wajar jika memperkenalkan seorang teman kepada orang tua. Aku sendiri juga akan mengenalkan teman-temanku setelah dari segi pemikiran dan kekompakannya masuk dalam kategori teman dekat. MUNGKIN bisa saja si abang BULE yang biasa hidup Bebas tanpa batas ini mengalami culture shock, saat di hadapkan dengan ibu dari temanku ini di hari pertama mereka bertemu. 

Sebenarnya hal itu bisa di akali. Kita boleh ajak orang tua kita bertemu pria asing jika mereka cemas melihat anaknya yang sudah dewasa ini berkenalan dengan pria asing. Tapi untuk har pertama, bisa lah duduknya jangan di satu meja dulu. Munkin mama atau papa kita duduk di meja terpisah namun masih bisa mendengar atau dekat dengan kita jika Kamu tidak mau pisah dengan ortu kamu. Biar si Bule fokus sama kamunya doeloe. Tapi ingat, kalau pertemuan di sosmed itu usahakan di kalukan di tempat yang rame pengunjung, bukan di rumah dulu yaaaaa.... 

Tapi sekali lagi, siapapun pasangan anda saat ini, sayangilah mereka sebagaimana mereka yang telah sayang dan mau berbagi perasaan dengan kalian. Jangan sampai menyesal saat kalian nge jomblo :)


Ini Eaj alias Jae day6 yang dimaksud Gantengkan... hehehe Suaranya g kalah bagusss hehee bucinan author banget nuiihhh hahaha... 

GILA BULE (BOLEH) NORAK (JANGANLAH)

Bule Ras Yang Paling di Agungkan



Ada banyak pertanyaan yang berputar di benakku. Kenapa, kita para warga pemilik nomor +62 ini begitu menggilai dan memuja ras kulit putih, terkhusus mereka yang bertitle BULE?

*Oi gue ga ya, an**ng

Oke, harap bersabar. Jangan emosi doeloe.

*Ya iyalah owe emossi, kan gue penggemar ras mata sipit dengan perut tertata rotik sobek. Bisa joged dan nyanyi. Trus sangat Romantis

Haha.. penggemar oppa oppa ternyata.

Kembali ke topik:  Mungkin tidak semuanya, namun sebagian besar dari wanita maupun pria dari negara Indonesia ini sangat mengagumi Bule. Bisa jadi dari fisik mereka yang notabene berkulit putih, memiliki tinggi badan yang bak model, hidung mancung, bola mata yang bewarna biru ata hijau zambrud, dan juga cara pikir mereka yang lebih kedapa Human Right, alias berdasarkan hak asasi manusia. Soalnya, kita sebagai orang timur pasti sulit lepas dengan aturan agama dan adat. Ya, kita masih terikat dengan dua hal itu. Hanya orang-orang yang tinggal di kota besar atau di luar negri yang berani menepis hal tersebut.

Ide membuat tulisan dengan judul Gila Bule Norak ini lansung muncul ketika saya membaca sebuah buku berjudul "The Geography of Love" yang di tulis oleh Peter Theisen. Dalam buku itu, Peter yang seorang kebangsaan Jerman hendak melakukan penelitian bertema CINTA dan lengkap dengan budaya yang mempengaruhi hal tersebut, di berbagai negara yang ada di dunia. Di dalam bukunya, ia telah mengunjungi Georgia, Kolombia, Zanzibar, dan termasuk Sumatera. 




Ada berbagai hal menarik dari pengalaman dan petualang Peter. Bak pribahasa yang menyatakan "Lain Padang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya", Peter menemukan berbaga macam perbedaan mengenai makna Cinta, makna dari sebuah pernikahan, makna dari resepsi pernikahan itu, arti dari sebuah maskulinitas dan pengaruhnya terhadap para feminim (wanita) disana. Sungguh perjalanan penuh wawasan antropologi dan sosiologi, membuat kedua bola mataku mengaga dan ingin sekali jalan-jalan kesana. Tapi sayang, saat ini belum bisa.

Tapi aku tidak akan membedah isi buku ini, silahkan cari sendiri. Sebab, sesuai niat awal, aku menulis blog ini karena terinspirasi dari pengalaman Peter di negara Indonesia Tercinta ini. Dalam bukunya, Peter yang sangat penasaran dengan paham matrilineal (Garis keturunan Ibu) di Sumatera Barat. Ia akhirnya mendaratkan kakinya kek tanah suku Minangkabau tersebut. Begitu juga dengan jari dan mata-mataku yang juga mendaratkan mata pada halaman yang mau aku kisahkan ini. 

Jadi pada hari pertama Peter melakukan perjalanan untuk bertemu dengan guide-nya, dia yang kebetulan basah kuyup karena kehujanan, selalu di perhatikan oleh sekelompok remaja (warga lokal). Disana Peter mulai risih, dia merasa ada yang salah dengan penampilannya. Sebab remaja itu melihatnya dengan ekspresi tersenyum dan sesekali berbisik dengan temannya. Saat Peter mencoba bertanya dengan para ABEGEH itu suatu tempat, para remaja lokal itu bersorak riang gembira. Dia merasa aneh dengan sikap remaja yang sangat antusias itu. Di akhir perjalanan si abege itu meminta nama akun sosmed Peter agar bisa saling follow memfolback. Nah, sekali lagi Peter merasa aneh dan tidak nyaman denga hal itu.

Aku yang baca jadi merasa malu sendiri, dan setidaknya aku juga paham, bersikap norak membuat bulle yang baik dan benar merasa risih. :) 



Well based on my opinion Nih si Peter tipekal Bule berpendidikan, dia juga seorang traveler yang sudah melakukan perjalanan di berbagai negara, alhasil juga sering bertemu berbagai jenis etnis dan berhadapan dengan berbagai budaya. Jadi, kesan pertamanya mengenai orang-orang plus enam dua yang ia temui di sumatera barat itu cukup membuatnya Shock. Perlakuan istimewa bak selebriti itulah yang membuatnya terheran-heran. Tapi faktanya gitu sih, bukankah kebanyakan dari kita akan bersikap berlebihan jika berhadapan dengan mereka?

Maaf, saya disini bukan bermaksud menjelek-jelekkan atau munafik. Jujur, sewaktu masih TK, sebuah bus pariwisata lewat di depan sekolahku. Di dalam mobil itu aku melihat orang-orang asing berkulit pucat dengan rambut bewarna pirang. Guru TK kami menyuruh kami melambaikan tangan dan berseru dadah, mereka yang ada di dalam bus yang berjalan santai itu membalasanya. Saat itu aku merasa senang, dan kebiasaan itu terus berlanjut hingga SD. Namun saat duduk di bangku SMP aku mulai menghentikan itu, sebab aku bingung; Merekakan cuma tamu asing? Tapi adik-adikku yang masih kecil melakukan hal itu. Aku biarkan saja.

Mulai dari SMA, aku yang tiba-tiba menyukai lagu barat dan film action seketika ingin memiliki kekasih luar negri. Aku bahkan mencoba memfollow cowok-cowok bule tampan dan gaul. Tapi tidak ada kelanjutan setelah aku diikuti balik. Why? Hahaha foto-foto galerinya penuh akan pesta, alkohol, dan cewek-cewek pakaian mini. Disana logikaku mulai jalan. Kehidupan bebas sang bule dengan kehidupan cewek cupu yang terikat akan nilai norma agama dan budaya, soooooooo jangan terlalu berharap lebih lah. yang terparah dari semua itu, bagaimana aku memulai pembicaraan dengan si bule tampan dalam sosmed jika bahasa inggrisku masih terbatas Yes, No, Agree with you, Thank you, same same. 
 Dari semua itu, same same yang terparah, hahahaha

So, SMA ku yang biasam aku jalani dengan normal saja. (Udah cupu coward lagi)
Ora opo-opo, ndo masalah, awak ketek masih banyak baraja hahaha

Pas duduk di bangku kuliah, nyokap sempat nanya kenapa aku yang sudah satu tahun kulian pendidikan matematika beralih ke pendidikan bahasa Inggris? Jawaban nyokap aku jawab asal, "Biar dapat suami bule, trus tinggal di London biar buka warung gorengan dan buka stand di sepanjang Eropa yang beriklim dingin itu. aku jual mahal tuh gorengan."

Padahal itu jawaban asal, tapi orang tuaku menanggapi serius. "GA ADA NIKAH SamA BULE, UDAH PUNYA ANAK DI TINGGALIN LU, BARU TAU RASA!!"



Aku hanya bisa tertawa, padahal tidak ada maksud serius dalam setiap huruf yang aku lafalkan. 
Tapi nyokap tetap aja ngomel-ngomel. Itu hanya sepenggal kisahku dan pendapatku tentang bule. Ya, aku juga suka lihat body mereka yang ditakdirkan dengan tubuh tinggi, bahkan iri malahan. Tapi memuja mereka, I don't Think so.

Ibarat manusia normal, kita mengenal manusia memiliki sisi baik dan sisi jahat, tinggal pribadinya yang mengolah sifatnya mana yang lebih dominan, sisi baiknya kah atau sisi jahatnya. Aku pernah mengikuti kelas (Sorry lupa nama makul) dimana pria-pria eropa lebih feminim di bandingkan pria-pria Asia terkhusus Indonesia. Feminim disini bukan berarti suka dandan, bukan ya boooo... 


Makna Feminim disini adalah mereka tidak enggan jika berurusan dengan masalah dapur, atau sekedar mengasuh anak kecil. Bahkan mereka tidak malu jika bekerja sebagai guru TK yang berhadapan dengan anak kecil. Guru TK cowok di Indonesia? Hmm mungkin sangat langka. Hal itu juga sering kita lihat di sosmed, banyak video yang menggambarkan kebersamaan bapak dengan anak-anaknya yang masih kecil. Itu sangat so sweet. (Untungnya di Indonesia sendiri, para pria juga suka mulai tidak enggan memamerkan kebersamaannya dengan bocah-bocah) Hal itu memberi nilai plus dimata kita para wanita Asia. 


Tapi kita juga harus tau juga beberapa hal lainnya, setinggi atau setampan atau secantik apapun mereka. Bule tetap bule. Mereka tamu, dan kita harus ramah, kita harus menghargai tamu dan itu kelebihan kita. Tapi di samping itu kita harus ingat, mereka juga orang Asing, orang yang sama sekali tidak kita kenal sekalipun. Semancung apapun hidungnya, kita harus waspada dan juga berhati-hati. 

Pendapat ini aku katakan karena teringat akan berita yang sempat viral, dimana salah satu wisatawan asing datang ke Indonesia hanya karena ingin memuaskan nafsunya sebagai p*ndo*il. Bukankah hal itu kabar yang sangat miris, terlebih si Bule Bejat ini sudah melakukannya bertahun-tahun lamanya. WAW...!!! Dan beberapa artikel juga menjelaskan jika negara plus anam dua ini adalah sasaran yang empuk nan renyah bagi manusia-manusia bejat seperti Bule bejat itu. Wawaaaaaaaawwwww.... 


Kenapa bisa begitu, karena sikap kita yang notabene sangat terlihat jelas begitu memuji dan memuja para bule ini. Jadi para bule yang berhati iblis ini memanfaatkannya untuk hal tidak baik. 

Lalu hal terheran lainnya yang aku pikirkan tentang pola pikir kita sebagai negara plus anam dua, kita selalu beranggapan jika semua bule itu kaya. Nah pemikiran inilah yang membuat daku terkadang miris. Seolah-olah bule itu keturunan Zeus atau semacamnya. 

Tapi sekali lagi, tidak semua bule loh ya... Jangan hujat I lah ya... ini hanya isi pendapat diriku semata yang keluar karena membaca pengelaman Peter Theisen dalam bukunya The Geograpy of Love. Intinya jangan norak, itu ajah. Ramah mah udah identitas kita kan gitu pula hahahaa... 

*Gue kan penggemar Oppa-oppa Korea

Sama aja malih... kalo norak opah opah lu juga pasti ilfeel. weeeekkk....!!! 

bersambung... 







Rabu, 29 Juli 2020

Cerita Cupu




Ini bagian dari hidup gua, anak cupu yang memiliki mimpi besar. Bermodalkan kebranian dan juga rasa ingin tau, gue mencoba memulai hidup baru. Ya, hidup yang gue inginkan.

Masalahnya, hidup tidak segampang itu. Di kehidupan baru dimana gue belajar mandiri, gue menemui banyak istilah yang membuat gue masuk dalam masalah.

Disini panggil saja gue cupu, karena sepertinya karena gue memang cupu. Otak gue kerdil, wawasan gue sempit dan lingkungan gue begitu spektakuler. 

Dalam bentuk blog ini, gue berbagi kisah dan pengelaman yang memalukan, orang-orang yang gue temui keren dan juga orang-orang  yang gue nilai tidak kalah noraknya. 
Kenapa dalam bentuk tulisan? Bukan dalam bentuk video seperti vlog atau komik?



kan gue udah bilang babon, kalau gue ini cupu. Kalau bikin videopun juga ga ada yang mau nonton, kecuali video mukbang permen karen yang lansung telen tanpa di kunyah, hahaha... aku tidak segaul itu kawan. Otakku cukup waraslah sebagai orang anti viral viral club hahaha.

Tapi jangan salah, sebagai orang cupu gue marasa cukup bangga. Setidaknya gue mengenal diri gue yang sebenarnya. Beberapa sifat yang mendasar dalam hidup gue, diantaranya :



1. Gue gak gehol, alias bukan anak gaul. Gue bukan anak gaul seperti orang-orang kebanyakan. Hal itu gue sadari saat berteman dengan orang-orang yang gue nilai punya ilmu pergaulan yang bagus. 
 
 
Mungkin terdengar aneh, bagus dalam kategori apa? Bagus dalam segi wawasan dalam suatu hal. Misalnya masalah pakaian bermerek. Sumpah, gua ga tau beberapa nama brand ini dan itu. Gua hanya tau beberapa nama yang sering gua jumpai di pusat perbelanjaan saja atau yang sering gua lihat di papan iklan atau televisi. Selain itu, gua buta dengan tempat makan alias kafe-kafe terbaik yang menyajikan makanan enak dan juga spot foto yang bagus. WAW... Tapi tak masalah, sekarang gue mengetahuinya. Namanya juga anak cupu hehehe, jadi kita dalam posisi tidak salah kok. Yang salah itu, udah gak tau sok tau lagi...

Tapi ada yang menarik sih, walau gue ga tau beberapa nama atau brand ternama, gue pernah beberapa kali belanja online sebuah tas atau baju, yang ternyata dari sebuah brand lokal ternama. Jadi walau gue buta akan nama sebuah brand (Dulu) ternyata gue memiliki selera yang bagus akan suatu barang. Itu yang harus gue pertahankan dan nama akan suatu brand akan gue pelajari pastinya. Karena ini demi menghargai karya dari si pemilik barang tersebut. 

2. Gue ternyata ga pintar
 
Sebuah fakta yang menggelikan, bahwa gue ternyata tidak sepintar yang omongi orang tua gue. Dimata mereka, gua anak yang paling pintar, paling santun dan paling sopan. Ternyata Faktany ada sejuta umat manusia yang jauh lebih pintar dan beruntung. Disini gua ga mau berkecil hati, justru gue memotifasi diri untuk terus belajar dan mencari informasi agar tidak ketinggalan. Baca artikel, koran elektronik, isu-isu yang lagi hangatnya, membantu gue untuk terus bisa menyeimbangi teman-teman gue sebagai lawan bicara. Setidaknya beberapa orang ternama juga terus menimba ilmu agar gelarnya sebagai seorang ahli tidak di rampas orang lain. So, gue ga malu dengan terus belajar.

3. Gue sering gagal

Dalam berbagai usaha; baik belajar dan mengembangkan karya gue selalu di hadapkan dengan namanya kegagalan. Semakin banyak gue berusaha, semakin sering gue temui yang namanya kegagalan, penolakan, tanda silang merah besar di atas catatan dan juga nilai-nilai yang anjlok. WAW... !! Tapi beberapa usaha, ternyata gue melihat hasil yang tidak begitu buruk. Setidaknya yang sedikit itu bisa gue hargai. Apa yang gue buat dan hasilkan ternyata di notice oleh beberapa manusia di luar sana. Okay, hingga saat ini si Cupu ini terus berkarya, seperti nulis nih blog :v.

4. Gue Sering nonton dan baca buku dari pada mall



Jika nanti gue punya tabungan yang banyak, gue bakal jalan-jalan keluar negri dan menonton lansung kegiatan seru disana; entah itu olahraga, atau acara di kejar banteng dan lempar tomat di spanyol, main lempar tepung warna warni di Hppy Holi india ataupun ikut berteriak di stadion sepak bola. Ya, semua itu gue tau saat membaca buku. Seperti yang gue bilang, gue sangat suka rebahan di rumah dan membaca buku atau menonton Film, sebab gue bukan anak gaul yang suka nge mall. Bukan karena mall tidak asyik, cuma ntar aja kalau ada promo atau event seru aja hahaha, atau di ajak teman baru deh meluncur. Anak Cupu Versi Hemat, wkwkw

5.  Lebih suka panas-panasan

Jika nanti ada kesempatan, gua mau main sepedaan lagi di kebun raya Bogor, mau menjelajah pasar abang, mau berburu baju bagus dan murah meriah di pasar senen, mau lari telanjang kaki di tepi pantai, mau coba foto OOTD di gedung tua, mau cari sea food segar di pantai, mau keliling Indonesia di Taman Mini Indionesia Indah, mau main air di Ocean P*rk, mau uji nyali di Ancol. Mau ke Dieng, Mau ke Bali, Ke Lombok mau ke pantai yang ada di Sulawesi, makan nasi kucing di Jawanya lansung dan gue suka panas-panasan. Maaf, si cupu ini emang agak gelo, jauh dari kata keren. Hehehe Tapi gue suka... BTW banyak yang belum terealisasi sih.. 

6 Suka tontonan yang biasa aja
 
Ya, gue ga tau sama kisah hidup para bintang-bintang tanah air. Sama pandangan hidup mereka, kemana langkah mereka pergi dan juga merek kaca mata yang mereka gunakan saat ini. Sebab, gue ga menonton mereka. Kadang gue lebih banyak diam saat teman-teman bahas masalah ginian. Tapi kalau bahas film mungkin bisa nyambung, karena gue suka nonton spoilernya hahaha. Atau cara dekor rumah yang murah meriah, oke gua siap memberi ide. Gue suka menonton vlog yang membahas kombinasi warna. you know maksud me, art, home decor, bangun rumah dengan budget minim, haul baju under 100 rebooo, mukbang kuaci, baru noh menarik di mata gua. Bukan karena apa-apa, setiap nonton dunia perhedonan gue selalu insekyur, alias ga bersyukur sama hidup gue yang sebenarnya baik-baik aja. Kan Gue cupu, cupu dimata duniakan nothing, tapi kita tuh everithing hehehe...


7. Mimpi gue selalu sederhana

Gue sadar bukan siapa-siapa, karena gue cupu. Gue bukan anak si A atau s B, ya kedua orang tua gue juga bernama Bapak Sederhana dan Ibu Sederhana. Apa-apa ya Sederhana aja. Jadi gue secara pribadi ga berani memiliki mimpi besar, sebesar perut gajah. Cukup Setinggi jerapah aja. :v. Gue berharap bisa meraih impian gue, punya tabungan untuk keluarga, tabungan sebagai tunjangan pensiun Bapak dan Ibu sederhana, Tunjangan hari tua gua sendiri, ya gitu deh...

netizen : TAPI ApA CUEP??

        oOOO ya mimpi gue belum di omongin ya? Hmmm Menjadi cupu yag sukses biar bisa memotivasi cupu-cupu lainnay di dunia manapun hahaha... 

berikut beberapa karakter yang semoga faedah bagi kita semua. Intinya, jangan takut di bilang ketinggalan atau cupu, jangan paksakan jika kita tidak menguasai bidang tersebut. Jika pembicaraan teman-teman kita bukan ranah kita, maka jadilah pendengar yang budiman, tangkap informasinya biar nambah wawasan. Yang tidak boleh adalah menjadi orang sotoy alias sok tau. Kemudian orang yang suka ikut campur urusan pribadi orang lain. 


Cupu debes....

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Untuk Pecinta Bule, Lakukan Hal berikut ini Agar di Lirik Mas Bule Mu

Tuhan telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna serta lengkap dengan keunikannya. Setiap daerah dan tempat tanah kelahiran itu, ...